Legenda Desa Talunombo
a. Letak geografi
Seacara
administrasi Desa Talunombo merupakan salah satu desa yang terletak di
Kecamatan Sapuran.Desa Talunombo di bagi menjadi 2 dusun dengan luas wilayah
keseluruhan adalah 207 Ha.sedangkan
Secara geografi Desa Talunombo terletak antara 7.11’ dan 7 .36 ‘ Lintang
selatan , 109.43’ dan 110.4’ Bujur timur . Desa Talunombo berjarak
4 km dari kecamtan sapuran , 21 km dari kabupaten Wonosobo 120 KM dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan
500 KM dari ibu kota Negara Jakarta dengan ketinggian berkisar antara 270 m-
2250 m diatas permukaan air laut.
b. Batas desa
Adapun
batas - batas Desa Talunombo adalah sebagai berikut :
Ø Sebelah Utara : Desa Ngadikerso
Ø Sebelah Selatan : Desa Glagah
Ø Sebelah Timur : Desa Surojoyo
Ø Sebelah Barat : Desa Tempursari
LEGENDA DESA
TALUNOMBO
Pada jaman kepemerintahan Sultan Agung sekitar tahun 1916 Talunombo
dipimpin oleh seorang ulama yang bernama Eyang Samsuni ,pada masa itu Talunombo
adalah sebuah telaga yang luas sedangkan desa atau pemukiman penduduknya
hanyalah sebagian kecil saja yaitu bernama desa bulusari . Kemudian Eyang
Samsuni pergi haji ke negeri Mekah namun tidak pulang –pulang ,Kekosongan
kepemimpinan tersebut kemudian didengar dari pihak kabupaten ,Kemudian bupati
wonosobo mengutus Raden Tjoktonegoro putra Raden Setjo negoro ( bupati wonosobo
I ) untuk memimpin di Talunombo / bulusari pada saat itu .Hal itu disebabkan
karena Menurut pandangan kepemerintahan kabupaten pada saat itu Bulusari adalah
sebuah Desa dengan telaga luasnya itu
apabila dikeringkan merupakan daerah yang paling subur di kecamatan Sapuran dan
bisa dijadikan gudang pangannya kecamatan Sapuran ,dan pada saat itu
diperkirakan bisa mengatasi kekurangan pangan yang sedang terjadi di kecamatan sapuran.Kemudian Bupati wonosobo
bersama Raden Tjorpkroegoro didukung oleh Eyang Klamat ( Kyai Langgeng Projo
Mataram ) orang sakti Dari Jogjakarta yang singgah di Talunombo yang ditugaskan
untuk menjaga desa Talunombo dari serangan Belanda dengan mengandalkan
kesaktiannya dengan benteng –benteng pertahanan mulai dari Sapuran Ki Suro pati
( berani datang mati ) ,Eyang asmoro sufi ( Bendo sari ) , Sapu angin (
Penjagaan di pintu masuk desa Talunombo), Silau ( Yang datang matanya silau dan
nggak bisa melihat dengan jelas , dan Si klamat yang dijaga Eyang klamat
penjagaan poros desa talunombo ) dan Eyang Nyai Rantam sari istri Eyang Samsuni
mereka bersama –sama melakukan pembedahan Telogo ombo menjadi beberapa bagian
yaitu Si pancuran , si Garon , Punthuk cikal( makam Eyang putri Rantam sari )
dan Si merak . Tapi karena besarnya sumber mata air tersebut proses pengeringan
telaga tersebut tidak mudah .Kemudian mereka melakukan persemedian dan
mendapatkan ilham bahwa untuk mengeringkan atau mengecilkan sumber mata air
tersebut meraka harus menutupi sumber mata air tersebut dengan dandang ( alat
untuk menanak nasi terbuat dari tembaga ) yang terbungkus ijuk pada saat itu di
sebut Kebo bule dan proses penutupan tersebut dibarengi dengan kesenian budaya
lengger untuk mengiringi mengecilnya mata air dan mengering nya telaga ,Atas
ridho Allah SWT dengan proses tersebut perlahan- lahan mata air mengecil dan
telaga pun mengering.dan bagiana –bagian yang tadi terbelah terbentuklah bukit
–bukit( sekarang menjadi makam – makam ) dan lembahnya menjadi desa Talunombo
,kenapa dinamai Talunombo ,Talun adalah wilayah dan ombo adalah Luas jadi
Talunombo adalah wilayah yang luas. Dan sisa telaganya sampai sekarang masih di
manfaatakan masyrakat Talunombo karena merupakan air sumber kehidupan masyrakat
desa Talunombo ,sumber mata air itu sekarang disebut Kali bulu yang masih
menyerupai sebuah danau.
SEJARAH
PEMIMPIN DESA
Sejarah ini diawali dari periode kepemimpinan
Raden Tjokronegoro putra bupati Wonosobo yang pertama ( Raden Setjo negoro )
yang menggantikan kepemimpinan Eyang Samsuni karena pergi haji tapi tidak
kembali – kembali karena terbawa arus laut ke kutub utara .Setelah 9 thn Eyang
Samsuni kembali tapi karena tahu kedudukanya sudah ada yang menggantikan maka
beliau pindah ke Bendosari dan dimakamkan di sana . pada tahun 1916 Merupakan
tahun sejarah terbentuknya desa Talunombo .Kenapa Talunombo sangat diperhatikan
oleh pemerintah pada saat itu karena Desa Talunombo merupakan gudang pangannya
kecamatan Sapuran.Sehingga harus dijaga ketat jangan sampai Belanda masuk
.Berikut adalah sejarah para tokoh pemimpin Desa Talunombo beserta sejarah
pembangunannya yang dirintisnya.
1.
Masa
kepemimpinan Eyang Samsuni (1916)
Eyang samsuni adalah pemimpin Desa Talunombo
yang pertama rintisan atau sejarah peninggalanya yang sampai sekarang masih
berjalan dan sangat berguna bagi pembelajaran dan pembentukan watak generasi
penerus islamis yaitu teknik pembelajaran Diniyah Islamiyah di Desa Talunombo.
2.
Masa kepemimpinan
Eyang Subari (1935-1965)
Eyang subari memimpin di Talunombo
kurang lebih selama 30 tahun, beliau adalah cucu dari eyang Tjokronegoro (
putra bupati wonosobo pertama) , pada jaman
kepemimpinanya masih banyak sekali masyarakat yang tidak bisa membaca ,menulis
dan berhitung karena pada masa itu belum ada sekolahan. Kemudian sekitar 1915
beliau mendirikan kelompok belajar dengan nama SR ( sekolah rakyat ) yang
sekarang disebut SD atau sekolah dasar.
3. Masa
kepemimpinan P. Tahrir (1955-1988 )
Pada masa
kepemimpinan bapak Tahrir inilah pembangunana fisik secara total
Terjadi di
Talunombo karena pada mas itu sudah ada bantuan subsidi dari pemerintash
.Pembagunan yang dirintisnya antara lain :
1. Pelebaran jalan sehingga bisa dilalului mobil
2. Talang plengkung
3. Jembatan kali capar
4. Tugu perbatasan kali bathang
5. Tugu perbatasan Ngadikerso
6. Tugu perbatasan dengan Ngadikerso
7. Senderan wangansi legok –si cempaka
8. Tugu perbatasan dengan Glagah
9. Perbatasan kali setra
10. Perbatasan kali dukuh
11. Berdirinya TK pertiwi
12. Balai desa
13. Berdirinya MI
14. Berdirinya SD inpres
15. Ponpes A l huda bdan Al hidayah
4.
Masa kepemimpinan bapak Harinto (1997-2006)
Pada masa
kepemimpinan bapak Harinto juga banyak pembangunan yang dirintisnya yang san
gat bermanfaat bagi masyarakat desa Talunombo . Bangunan – Bangunan –bangunan
yang dirintisnya seperti :
1. Balai dusun Peniron
2. Tugu si Deli
3. Aspal jalan Talunombo – Tempursari
4. Aspal jalan Peniron –Talunombo
5. Pembangunan gedung TK pertiwi
6. Pembangunan gedung Tk Masyitoh
7. Pembagunan ponpes Al –Mahfudz
5. Masa
Kepemimpinan ibu HARYATI ( 1988-1997 )
1.
Renovasi balai
desa secara total
2.
Renovasi jalan
Talunombo Glagah sehingga bisa dilalui mobil
3.
Pembangunan
irigasi wangan jero yang I
4.
Pembangunan
POLINDES
5.
Renovasi gedung
TK
6.
Juara II Lomba
P2WKSS tk provinsi yang merupakan awal
kemunculan batik
6. Masa
kepemimpinan bapak A.Mukhlasudin ( 2007-2012 )
1. Pembagunan
senderan mata air kali mbulu
2. Rolak jalan
Talunombo –Peniron – Ngadirogo
3. SEnderan jalan
Talunombo – Peniron – nGadirogo
4. senderan jalan
Kauman – depan balai desa
5. senderan dan
rolak jalan Talunombo – Glagah
6. Senderan jalan
depan MI – krajan
7. Senderan jalan
dusun Peniron
8. Pelebaran
lapangan
9. Pembagunan
tugu selamat datang
10 . Terbentuknya
kelompok batik sehingga bisa berkembang seperti sekarang
11.Aspal jalan
Talunombo – Tempursati
12 Senderan jalan
Talunombo – surojoyo
13.pembangunan
jembatang kali bathang
14.pembangunan
gedung PKK , BPD , LPMD
15. Pembangunan
irigasi wangan jero
16 pembangunan
irigasi si delhi
17 pembangunan ir
gasi kali capar
18.pembanguan
irigasi wangan si traganalan
19 . Pembagunan
irigasi wangan si pete
20. senderan
makam si merak
21 senderan si
seket
22.
Betonisasi Jalan makam si pancuran
23. senderan
makam si merak
24. Pembangunan
gedung kantor desa
25. juara 3 lomba
perpustakan desa Tk kabupaten (2007 dan 2008 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar